On
1/31/2011 03:35:00 AM
by
Khairul Jasmi
in
Wasit Garis
No comments
Saya belum pernah mendengar ada lagu saluang yang bercerita soal gampo alias gempa.
Saya buatlah agak satu:
“Ondehhhh... sajak gampo mahoyak Kota Padang,
urang la lari ka kuranjiiiiii ooohohoiiii...
lulululululululululululu...........
Lawuik bakucak dari tangah, rumah badarak tapi pantai sanak oiiii risaulah laiiii
lulululululululululululu...
Ari akaik pukua duo....
bumi badarak dari bawah
langik nan kalam sakutiko
ujan mencuruh dari langik mamak oooiii
pakiak jo rarau mak oiiii...
gampo lah tibo siang tagak mandeh hoiii
pukua tigo nyo ulang pulo, pukua ampek nyo guguah baliak, pukua limo dikuncangnyo mandeh oooooiiii
Begitu benarlah lagu saluang gampo itu.
Gempa adalah bencana. Adalah peristiwa alam. Tuhan telah memberi ilmu kepada manusia untuk mempelajari seluk beluk gempa bumi. Maka belajarlah, termasuk belajar menyelamatkan diri.
Gempa bumi tak lain adalah getaran yang terjadi permukaan bumi. Getaran itulah yang membuat kita pucat pasi. Makin kuat getarannya, makin besar dampak kerusakannya.
Kata para ahli, gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi). Meski bumi ini bulat dan padat seperti kelereng, jangan sangka, dia diam saja. Bumi senantiasa bergerak. Kalau pergerakannya terlalu besar, dipijaknya gasnya, muncullah gempa bumi.
Gempa bumi tektonik, kata wikipedia bak gelang karet (kajai) yang ditarik, lalu dilepaskan tiba-tiba. Kalau begitu, betapa takkan bergoyang negeri ini dibuatnya. Selain itu, ada pula gempa vulkanik yang bersumber dari gunung api.
Gempa dan teori tektonik lempeng ditemukan dalam Alquran An-Nahl 16:15
“Dan Dia menancapkan gunung-gunung di bumi supaya bumi itu tidak goncang bersama kamu, (dan Dia menciptakan) sungai-sungai dan jalan-jalan agar kamu mendapat petunjuk.”
An-Naml 27:88 Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal ia berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu; sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Tercingangak kita dibuatnya. Tuhan telah bicara dalam Alquran tentang fenomena alam tersebut. Betapa alam ini, tidak sama dan tidak merata. Jika kemudian di daerah kita banyak gunung, pertandalah itu bahwa di sana banyak terjadi gempa.
Iseng-iseng teman saya bilang, ia ingin pindah ke Eropa, sebab katanya di sana tak ada gempa.
“Tapi salju bisa mencekek leher,” kata saya.
“Pakai jaket teballah,” katanya.
Ketika saya suruh benar ia pindah ke sana, ia mengaku belum pernah ke luar negeri.
“Ndaklah, den bagarah saenyo. Hujan batu di negeri orang, hujan gempa di negeri awak, awak tetap mencari ketinggian,” katanya.
Ya Tuhan, kami mohon jauhkan kami dari semua bencana. Amin... *
Saya buatlah agak satu:
“Ondehhhh... sajak gampo mahoyak Kota Padang,
urang la lari ka kuranjiiiiii ooohohoiiii...
lulululululululululululu...........
Lawuik bakucak dari tangah, rumah badarak tapi pantai sanak oiiii risaulah laiiii
lulululululululululululu...
Ari akaik pukua duo....
bumi badarak dari bawah
langik nan kalam sakutiko
ujan mencuruh dari langik mamak oooiii
pakiak jo rarau mak oiiii...
gampo lah tibo siang tagak mandeh hoiii
pukua tigo nyo ulang pulo, pukua ampek nyo guguah baliak, pukua limo dikuncangnyo mandeh oooooiiii
Begitu benarlah lagu saluang gampo itu.
Gempa adalah bencana. Adalah peristiwa alam. Tuhan telah memberi ilmu kepada manusia untuk mempelajari seluk beluk gempa bumi. Maka belajarlah, termasuk belajar menyelamatkan diri.
Gempa bumi tak lain adalah getaran yang terjadi permukaan bumi. Getaran itulah yang membuat kita pucat pasi. Makin kuat getarannya, makin besar dampak kerusakannya.
Kata para ahli, gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi). Meski bumi ini bulat dan padat seperti kelereng, jangan sangka, dia diam saja. Bumi senantiasa bergerak. Kalau pergerakannya terlalu besar, dipijaknya gasnya, muncullah gempa bumi.
Gempa bumi tektonik, kata wikipedia bak gelang karet (kajai) yang ditarik, lalu dilepaskan tiba-tiba. Kalau begitu, betapa takkan bergoyang negeri ini dibuatnya. Selain itu, ada pula gempa vulkanik yang bersumber dari gunung api.
Gempa dan teori tektonik lempeng ditemukan dalam Alquran An-Nahl 16:15
“Dan Dia menancapkan gunung-gunung di bumi supaya bumi itu tidak goncang bersama kamu, (dan Dia menciptakan) sungai-sungai dan jalan-jalan agar kamu mendapat petunjuk.”
An-Naml 27:88 Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal ia berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu; sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Tercingangak kita dibuatnya. Tuhan telah bicara dalam Alquran tentang fenomena alam tersebut. Betapa alam ini, tidak sama dan tidak merata. Jika kemudian di daerah kita banyak gunung, pertandalah itu bahwa di sana banyak terjadi gempa.
Iseng-iseng teman saya bilang, ia ingin pindah ke Eropa, sebab katanya di sana tak ada gempa.
“Tapi salju bisa mencekek leher,” kata saya.
“Pakai jaket teballah,” katanya.
Ketika saya suruh benar ia pindah ke sana, ia mengaku belum pernah ke luar negeri.
“Ndaklah, den bagarah saenyo. Hujan batu di negeri orang, hujan gempa di negeri awak, awak tetap mencari ketinggian,” katanya.
Ya Tuhan, kami mohon jauhkan kami dari semua bencana. Amin... *
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Search
Popular Posts
-
Ini bukan untuk gagah-gagahan, tapi mencoba berkontribusi lebih banyak lagi bagi kepentingan umum. Apa itu? Forum Editor! Forum Editor a...
-
Khairul Jasmi Di Padang saat ini banyak benar jalan berlobang. Jika tak berlobang, aspalnya terkelupas. Kondisi jalan yang buruk menyebabk...
-
Saya naik pesawat Susi Air dari Simpang Empat ke BIM, begitu mendarat saya sudah ketinggalan siaran langsung pengumuman kabinet oleh Preside...
-
Di pinggang malam, karum jam naik, kami turun ke ruang pracetak. Di dada malam, mesin bergemuruh mencetak huruf demi huruf. Di rumahnya, re...
-
Besi tua, jejak sejarah, eksotik, unik, pabrik indah : indarung 1 Fotografer by : Yosfiandri
-
Ini lagu Minang, “Dikijoknyo Den,” lalu oleh Upiak Isil didendangkan dalam bahasa Indonesia, maka jadilah lagu itu, “Dikedipnya Aku.” Lagu ...
-
Di sebuah rumah minimalis, tinggal sebuah keluarga kecil. Papa, mama dan tiga anak. Anak-anaknya diajari berbahasa Indonesia sejak kecil. Di...
-
Forum pemred indonesia bersama menkeu Sri Mulyani. Saya menyampaikan Tax pasar semen yang mesti digejot, pestisida yang mahal karena impor, ...
-
Ini malam bainai, dipahat sambil main pedang. dari Batam terus ke Dumai, melihat Semen Padang.
Recent Posts
Categories
- Berita ( 2 )
- Jalan-jalan ( 5 )
- Komentar ( 33 )
- Opini ( 20 )
- Tulisan ( 21 )
- Wasit Garis ( 112 )
Sample Text
Blog Archive
-
▼
2011
(
95
)
-
▼
Januari
(
69
)
- Payakumbuh
- Tamara Geraldine
- Telepon Genggam
- SMA 1 Padang
- Jakarta
- Permen
- Masakan Padang
- Merdeka
- Bahasa Minang Indonesia II
- Meja Makan
- Maling
- Makan Siang
- Kelulusan dan Pelepasan
- Negeri Lucu, Negeri Selingkuh
- Melirik
- Entah Luna Maya
- Mari Berdendang
- Kursi Nomor 1
- Takbir
- Kunci Rumah
- Korek Api
- Secangkir Kopi
- Koin Cinta
- King
- Bunker Kiamat
- Bisnis Restoran
- Pendidikan Karakter
- Was-was
- Jujai
- Jengkol
- Jam Gadang
- Jalan Berlobang
- Jakarta
- Hati yang Gembira
- Sit Ball
- Ikan Padang
- Ide
- Masakan Ibu
- Ulangtahun
- Hujan sekarang agak pamberang dibanding hujan saat...
- Pemilihan Gubernur
- Gusi Mobil
- Gubernur
- Calon Gubernur
- Recovery Pascagempa
- Gelap
- Gampo
- Aera Eropa
- Diniyyah Putri
- Cinta
- Cerita Pendek
- Cerai Politik
- Caleg ATM
- Berbunga-bunga
- Bom
- Novel Asrama Bidadari
- Berita Kecil
- Di Rumah, Tidur, Sendiri
- Bambu Illegal Logging
- Bahasa Minang Indonesia
- Awan dan Langit
- Avanza
- Antre di Bank
- Antasari Azhar
- Anggi
- Lembah Anai
- Politik Rasionalitas
- 100 Hari Pascagempa
- Sinisme Politik
-
▼
Januari
(
69
)
0 komentar :
Posting Komentar