Oleh Khairul Jasmi
Saya kutip dari situs Harian Rakyat Merdeka:
Seorang Bos berkata kepada sekretaris:
“Seminggu kita pergi untuk perjalanan dinas. Tolong siap-siap.”
Sekretaris menelepon suaminya:
“Mas, saya mau berangkat untuk perjalanan dinas. Hati-hati di rumah ya.”
Suami menelepon kekasih gelapnya:
“Istriku mau berangkat seminggu. Kau ada waktu?”
Kekasih gelap berkata kepada murid kursusnya:
“Nak, Ibu punya banyak kerjaan selama seminggu. Kursus ditiadakan selama seminggu.”
Sang Anak berkata kepada kakeknya:
“Kek, seminggu tidak ada kursus. Gurunya sibuk. Ayo kita jalan-jalan.”
Kakek (Sang Boss yang tadi) menelpon sekretarisnya:
“Minggu ini saya mau jalan-jalan sama cucu saya. Perjalanan dinas dibatalkan.”
Sekretaris kembali menghubungi suaminya:
“Bosnya ada kerjaan rumah yang mendadak. Tripnya dibatalkan Mas.”
Suami lalu menghubungi kekasih gelapnya:
“Kau jangan datang. Istriku tak jadi pergi.”
Kekasih gelap pun menelepon murid kursusnya:
“Nak, kursus minggu ini berjalan seperti biasa.”
Sang anak pun berkata kepada kakeknya:
“Kek, guruku bilang kursus berjalan normal. Kakek jalan sendiri aja, ya...”
Kakek pun berkata kepada sekretarisnya:
“Minggu ini kita atur perjalanan dinas lagi. Kamu siap-siap, yah!”
Capek deh...
***
Selingkuh deh!
Selingkuh kini sudah jadi nyanyian, didendangkan di mana-mana. Jadi tren. Suka atau tidak suka, percaya atau tidak. Tertangkap atau tidak tertangkap. Yang tertangkap, habis sudah. Ada yang tertangkap di home stay, ada yang tertangkap di mobil bergoyang
Ada yang foto bugil diedarkan orang, ada yang cerita dari mulut ke mulut. Semuanya makan korban.
Itu kisah yang terungkap.
Yang tak terungkap, entah berapa banyaknya. Tiap kita punya rahasia kecil. Rahasia kecil biasanya disimpan rapat-rapat.
Apa artinya ini?
Moralitas. Ini berkaitan erat dengan moralitas, nilai-nilai religi, kesetiaan dan cinta.
Banyak bapak-bapak yang berselingkuh, mulai dari yang preman tuak sampai yang pakai kupiah. Banyak ibu-ibu yang berselingkuh, mulai dari yang berjilbab sampai yang buka tenda (rambut).
Rumahtangga terkadang rapuh, pada banyak waktu dan tempat tidak ada masalah. Tapi kenapa orang berselingkuh juga?
Selingkuh itu indah, kata lagu.
Inilah negeri lucu, negeri selingkuh. Mulai dari tukang ojek sampai anggota parlemen. Siapa yang mesti digugat?
Tak perlu gugat menggugat. Kita hidup dalam sebuah bejana yang airnya dipanaskan perlahan-lahan. Tak terasa, tapi lama kelamaan kita akan mati direbus.
Inilah negeri yang nilai-nilai religiusnya aus perlahan-lahan, bersamaan dengan munculnya peganut nilai religi taat perlahan-lahan pula. Bagai rel kereta api, dua besi memanjang, dingin, bersisihan dan tak ada ujung.*
Saya kutip dari situs Harian Rakyat Merdeka:
Seorang Bos berkata kepada sekretaris:
“Seminggu kita pergi untuk perjalanan dinas. Tolong siap-siap.”
Sekretaris menelepon suaminya:
“Mas, saya mau berangkat untuk perjalanan dinas. Hati-hati di rumah ya.”
Suami menelepon kekasih gelapnya:
“Istriku mau berangkat seminggu. Kau ada waktu?”
Kekasih gelap berkata kepada murid kursusnya:
“Nak, Ibu punya banyak kerjaan selama seminggu. Kursus ditiadakan selama seminggu.”
Sang Anak berkata kepada kakeknya:
“Kek, seminggu tidak ada kursus. Gurunya sibuk. Ayo kita jalan-jalan.”
Kakek (Sang Boss yang tadi) menelpon sekretarisnya:
“Minggu ini saya mau jalan-jalan sama cucu saya. Perjalanan dinas dibatalkan.”
Sekretaris kembali menghubungi suaminya:
“Bosnya ada kerjaan rumah yang mendadak. Tripnya dibatalkan Mas.”
Suami lalu menghubungi kekasih gelapnya:
“Kau jangan datang. Istriku tak jadi pergi.”
Kekasih gelap pun menelepon murid kursusnya:
“Nak, kursus minggu ini berjalan seperti biasa.”
Sang anak pun berkata kepada kakeknya:
“Kek, guruku bilang kursus berjalan normal. Kakek jalan sendiri aja, ya...”
Kakek pun berkata kepada sekretarisnya:
“Minggu ini kita atur perjalanan dinas lagi. Kamu siap-siap, yah!”
Capek deh...
***
Selingkuh deh!
Selingkuh kini sudah jadi nyanyian, didendangkan di mana-mana. Jadi tren. Suka atau tidak suka, percaya atau tidak. Tertangkap atau tidak tertangkap. Yang tertangkap, habis sudah. Ada yang tertangkap di home stay, ada yang tertangkap di mobil bergoyang
Ada yang foto bugil diedarkan orang, ada yang cerita dari mulut ke mulut. Semuanya makan korban.
Itu kisah yang terungkap.
Yang tak terungkap, entah berapa banyaknya. Tiap kita punya rahasia kecil. Rahasia kecil biasanya disimpan rapat-rapat.
Apa artinya ini?
Moralitas. Ini berkaitan erat dengan moralitas, nilai-nilai religi, kesetiaan dan cinta.
Banyak bapak-bapak yang berselingkuh, mulai dari yang preman tuak sampai yang pakai kupiah. Banyak ibu-ibu yang berselingkuh, mulai dari yang berjilbab sampai yang buka tenda (rambut).
Rumahtangga terkadang rapuh, pada banyak waktu dan tempat tidak ada masalah. Tapi kenapa orang berselingkuh juga?
Selingkuh itu indah, kata lagu.
Inilah negeri lucu, negeri selingkuh. Mulai dari tukang ojek sampai anggota parlemen. Siapa yang mesti digugat?
Tak perlu gugat menggugat. Kita hidup dalam sebuah bejana yang airnya dipanaskan perlahan-lahan. Tak terasa, tapi lama kelamaan kita akan mati direbus.
Inilah negeri yang nilai-nilai religiusnya aus perlahan-lahan, bersamaan dengan munculnya peganut nilai religi taat perlahan-lahan pula. Bagai rel kereta api, dua besi memanjang, dingin, bersisihan dan tak ada ujung.*
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Search
Popular Posts
-
Ini bukan untuk gagah-gagahan, tapi mencoba berkontribusi lebih banyak lagi bagi kepentingan umum. Apa itu? Forum Editor! Forum Editor a...
-
Khairul Jasmi Di Padang saat ini banyak benar jalan berlobang. Jika tak berlobang, aspalnya terkelupas. Kondisi jalan yang buruk menyebabk...
-
Saya naik pesawat Susi Air dari Simpang Empat ke BIM, begitu mendarat saya sudah ketinggalan siaran langsung pengumuman kabinet oleh Preside...
-
Di pinggang malam, karum jam naik, kami turun ke ruang pracetak. Di dada malam, mesin bergemuruh mencetak huruf demi huruf. Di rumahnya, re...
-
Besi tua, jejak sejarah, eksotik, unik, pabrik indah : indarung 1 Fotografer by : Yosfiandri
-
Ini lagu Minang, “Dikijoknyo Den,” lalu oleh Upiak Isil didendangkan dalam bahasa Indonesia, maka jadilah lagu itu, “Dikedipnya Aku.” Lagu ...
-
Di sebuah rumah minimalis, tinggal sebuah keluarga kecil. Papa, mama dan tiga anak. Anak-anaknya diajari berbahasa Indonesia sejak kecil. Di...
-
Forum pemred indonesia bersama menkeu Sri Mulyani. Saya menyampaikan Tax pasar semen yang mesti digejot, pestisida yang mahal karena impor, ...
-
Ini malam bainai, dipahat sambil main pedang. dari Batam terus ke Dumai, melihat Semen Padang.
Recent Posts
Categories
- Berita ( 2 )
- Jalan-jalan ( 5 )
- Komentar ( 33 )
- Opini ( 20 )
- Tulisan ( 21 )
- Wasit Garis ( 112 )
Sample Text
Blog Archive
-
▼
2011
(
95
)
-
▼
Januari
(
69
)
- Payakumbuh
- Tamara Geraldine
- Telepon Genggam
- SMA 1 Padang
- Jakarta
- Permen
- Masakan Padang
- Merdeka
- Bahasa Minang Indonesia II
- Meja Makan
- Maling
- Makan Siang
- Kelulusan dan Pelepasan
- Negeri Lucu, Negeri Selingkuh
- Melirik
- Entah Luna Maya
- Mari Berdendang
- Kursi Nomor 1
- Takbir
- Kunci Rumah
- Korek Api
- Secangkir Kopi
- Koin Cinta
- King
- Bunker Kiamat
- Bisnis Restoran
- Pendidikan Karakter
- Was-was
- Jujai
- Jengkol
- Jam Gadang
- Jalan Berlobang
- Jakarta
- Hati yang Gembira
- Sit Ball
- Ikan Padang
- Ide
- Masakan Ibu
- Ulangtahun
- Hujan sekarang agak pamberang dibanding hujan saat...
- Pemilihan Gubernur
- Gusi Mobil
- Gubernur
- Calon Gubernur
- Recovery Pascagempa
- Gelap
- Gampo
- Aera Eropa
- Diniyyah Putri
- Cinta
- Cerita Pendek
- Cerai Politik
- Caleg ATM
- Berbunga-bunga
- Bom
- Novel Asrama Bidadari
- Berita Kecil
- Di Rumah, Tidur, Sendiri
- Bambu Illegal Logging
- Bahasa Minang Indonesia
- Awan dan Langit
- Avanza
- Antre di Bank
- Antasari Azhar
- Anggi
- Lembah Anai
- Politik Rasionalitas
- 100 Hari Pascagempa
- Sinisme Politik
-
▼
Januari
(
69
)
0 komentar :
Posting Komentar