On
6/28/2013 07:18:00 PM
by
Khairul Jasmi
in
Wasit Garis
No comments
SAYA optimis memandang Indonesia ke depan, meski korupsi belum teratasi. Sikap optimis itu muncul melihat sejarah bangsa-bangsa maju di dunia, hampir semuanya bermula seperti Indonesia. Dalam pikiran anak bangsa, bagaimana sebuah negara yang maju, makmur dan bahagia itu sudah ada. Masalahnya kapan akan terwujud.
Apa yang kita lalui hari ini, sering saya dengar, sebagai sebuah proses. Dalam berproses itu, banyak hal yang terjadi, termasuk keluh kesah dan sumpah serapah. Ada di dalamnya harapan pada pemimpin, tapi tidak terwujud. Impian-impian yang kian hari kian berkembang, tak

Apa yang kita lalui hari ini, sering saya dengar, sebagai sebuah proses. Dalam berproses itu, banyak hal yang terjadi, termasuk keluh kesah dan sumpah serapah. Ada di dalamnya harapan pada pemimpin, tapi tidak terwujud. Impian-impian yang kian hari kian berkembang, tak
tersahuti oleh kenyataan yang ada. Sementara itu, persoalan kependudukan semakin luas, tak terselesaikan oleh pemerintah. Kemiskinan, pengangguran dan pendapatan yang belum merata, masih menjadi beban.
Tiap kita punya gambaran tentang masa depan. Masa depan sendiri, anak, sahabat, teman, pacar, keluarga dan kaum. Bagai anak sungai, harapan-harapan itu kemudian menyatu pada sungai besar bangsa untuk menuju laut kebahagiaan. Jika irama gelombang air mengalir itu adalah optimisme, lantas mengapa banyak yang pesimis atas nasib bangsa ke depan?
Tiap kita punya gambaran tentang masa depan. Masa depan sendiri, anak, sahabat, teman, pacar, keluarga dan kaum. Bagai anak sungai, harapan-harapan itu kemudian menyatu pada sungai besar bangsa untuk menuju laut kebahagiaan. Jika irama gelombang air mengalir itu adalah optimisme, lantas mengapa banyak yang pesimis atas nasib bangsa ke depan?
Langganan:
Postingan
(
Atom
)
Search
Popular Posts
-
Ini bukan untuk gagah-gagahan, tapi mencoba berkontribusi lebih banyak lagi bagi kepentingan umum. Apa itu? Forum Editor! Forum Editor a...
-
Khairul Jasmi Di Padang saat ini banyak benar jalan berlobang. Jika tak berlobang, aspalnya terkelupas. Kondisi jalan yang buruk menyebabk...
-
Saya naik pesawat Susi Air dari Simpang Empat ke BIM, begitu mendarat saya sudah ketinggalan siaran langsung pengumuman kabinet oleh Preside...
-
Di pinggang malam, karum jam naik, kami turun ke ruang pracetak. Di dada malam, mesin bergemuruh mencetak huruf demi huruf. Di rumahnya, re...
-
Besi tua, jejak sejarah, eksotik, unik, pabrik indah : indarung 1 Fotografer by : Yosfiandri
-
Ini lagu Minang, “Dikijoknyo Den,” lalu oleh Upiak Isil didendangkan dalam bahasa Indonesia, maka jadilah lagu itu, “Dikedipnya Aku.” Lagu ...
-
Di sebuah rumah minimalis, tinggal sebuah keluarga kecil. Papa, mama dan tiga anak. Anak-anaknya diajari berbahasa Indonesia sejak kecil. Di...
-
Forum pemred indonesia bersama menkeu Sri Mulyani. Saya menyampaikan Tax pasar semen yang mesti digejot, pestisida yang mahal karena impor, ...
-
Ini malam bainai, dipahat sambil main pedang. dari Batam terus ke Dumai, melihat Semen Padang.
Recent Posts
Categories
- Berita ( 2 )
- Jalan-jalan ( 5 )
- Komentar ( 33 )
- Opini ( 20 )
- Tulisan ( 21 )
- Wasit Garis ( 112 )